Senin, 28 Maret 2016

LABBAIKALLAHUMMA LABBAIK – AKU MEMENUHI PANGGILANMU


LABBAIKALLAHUMMA LABBAIK – AKU MEMENUHI PANGGILANMU





Bacaan Talbiah:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لَبَّيْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ
إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَ شَرِيْكَ لَكَ
Labbaikallahumma Labbaik
Labbaika Laa Syarikalaka Labbaik
Innalhamda Wan Ni’mata
Laka Wal Mulk
Laa Syarikalak
Arti bacaan talbiyah:
Aku memenuhi panggilanMu ya Allah aku memenuhi panggilanMu. Aku memenuhi panggilanMu tiada sekutu bagiMu aku memenuhi panggilanMu. Sesungguhnya pujian dan ni’mat adalah milikMu begitu juga kerajaan tiada sekutu bagiMu
Apakah Haji Mabrur?
Para pakar fiqh mengatakan bahawa yang dimaksud haji mabrur adalah haji yang tidak dikotori dengan kemaksiatan pada ketika melaksanakan rangkaian manasiknya (tata cara haji).
Al Hasan Al Bashri rahimahullah mengatakan,
“Haji mabrur adalah jika sekembali dari haji menjadi orang yang zuhud dengan dunia dan merindukan akhirat.”
Al Qurthubi rahimahullah  menyimpulkan,
“Haji mabrur adalah haji yang tidak dikotori oleh maksiat ketika melaksanakan manasik dan tidak lagi gemar bermaksiat setelah balik haji.”
Manakala An Nawawi rahimahullah pula berkata,
“Pendapat yang paling kuat dan yang paling terkenal, haji mabrur adalah haji yang tidak  dinodai oleh dosa, diambil dari kata-kata birr yang bermakna ketaatan. Ada juga yang berpendapat bahawa haji mabrur adalah haji yang diterima. Di antara tanda diterimanya haji seseorang adalah adanya perubahan menuju yang lebih baik setelah pulang dari pergi haji dan tidak membiasakan diri melakukan berbagai maksiat. Ada pula yang mengatakan bahawa haji mabrur adalah haji yang tidak dicampuri unsur riya’. Ulama yang lain berpendapat bahawa haji mabrur adalah jika sekembali dari haji tidak lagi bermaksiat. Dua pendapat yang terakhir telah tercakup dalam pendapat-pendapat sebelumnya.”
Setelah faham apa yang dimaksudkan dengan haji mabrur, maka sewajarnya orang yang berhasil mencapai ketetapan  tersebut akan mendapatkan keutamaan sebagaimana yang disebutkan dalam sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,

وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ إِلاَّ الْجَنَّةُ

“Dan haji mabrur tidak ada balasan yang layak baginya selain syurga.”
(HR. Bukhari no. 1773 dan Muslim no. 1349).
An Nawawi rahimahullah menjelaskan, “Yang dimaksud, ‘tidak ada balasan yang layak baginya selain syurga’, bahawasanya haji mabrur tidak cukup jika pelakunya dihapuskan sebagian kesalahannya; bahkan ia memang layak untuk masuk syurga.”
Di antara bukti dari haji mabrur adalah gemar berbuat baik terhadap sesamainsan.Dari Jabir, ia berkata bahawa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang haji yang mabrur. Jawaban beliau,

إطعام الطعام و طيب الكلام

“Suka bersedekah dengan cara memberi makan dan memiliki tutur kata yang baik”      (HR. Hakim no. 1778)
Syaikh Al Albani mengatakan bahawa hadis ini hasan.
Demikianlah kriteria haji mabrur. Kriteria penting pada haji mabrur adalah haji tersebut dilakukan dengan ikhlas dan bukan atas dasar riya’, hanya ingin mencari pujian, seperti ingin disebut “Pak Haji”. Ketika melakukan haji pun melalui jalan yang benar, bukan dengan cara menipu atau menggunakan harta yang haram. Ketika melakukan manasik haji, harus menjauhi maksiat, ini juga termasuk kriteria mabrur. Begitu pula disebut mabrur adalah sesudah menunaikan haji tidak boleh lagi berbuat maksiat tetapi berusaha menjadi yang lebih baik.
Adalah  menjadi tanda tanya besar jika seseorang selepas haji  masih meneruskan maksiat yang dulu sering ia lakukan, seperti seringnya ponteng solat lima waktu, masih suka mengisap rokok atau malah masih berseronok berkumpul untuk berjudi. Kalau di kalangan artis pula masih aktif dengan aktiviti lama mereka dan kalau yang perempuan masih tidak menutup aurat, malah masih ada yang berpakaian seksi. Manakala para pemimpin pula tidak menunjukkan sebarang perubahan pada cara kepimpinan mereka, masih mengamalkan rasuah, menipu dan tidak amanah.
Jika demikian keadaannya, maka sungguh sia-sia haji yang ia lakukan. Pembiayaan  yang beribu dan tenaga yang tercurah selama haji, jadi sia-sia belaka.

Jumat, 25 Maret 2016

KEAJAIBAN UMROH DAN HAJI SAAT SAKIT

Memang luar biasa ! kekuatan ibadah dan ruhiyah bisa mengalahkan segalanya. Kelezatan bermunajat dan kenikmatan berdoa kepada Allah bisa melupakan segala kegundahan dan penat dari aktifitas dunia yang fana. Begitu juga dengan penyakit dan rasa sakit di badan, bisa hilang dan tidak terasa sama sekali dengan ibadah kepada Allah Ta’ala.
Begitu juga selama ibadah haji dan umrah, betapa banyak kisah-kisah nyata dan kita bisa jumpai disetiap orang yang sudah menunaikan ibadah haji. isnyaAllah dan pasti mereka ada cerita nyata yang mereka lihat langsung bahkan mereka alami, mengenai keajaiban terkait dengan kesehatan dan penyakit. umroh murah.com)
Berikut beberapa kisah tersebut:
Kisah nyata, ketika seorang yang akan menunaikan haji, berangkat dalam keadaan sakit, tetapi ia tetap memaksakan dirinya, di pesawat tiga penumpang terpaksa merelakan kursinya agar si sakit bisa berbaring karena tidak kuat duduk, maka tiga penumpang tersebut duduk di bawah. Sepertinya penyakitnya berat. Akan tetapi apa yang terjadi ketika sampai di kota Mekkah mukarramah. Ia mulai terlihat sehat dan yang uniknya ketika sampai dan melihat kabah, ia sepertinya tidak pernah sakit dan langsung tawaf serta sa’i berjalan dan berlari-lari kecil.
kisah yang kami alami sendiri yaitu di kafilah Haji kami ketika itu ada seorang kakek yang sudah sangat sepuh, badannya sudah bongkok dan kadang sering ling-lung. Kita mengambil kesimpulan kalau kakek ii harus benar-benar dijaga kesehatannya dan jangan sampai sendiri dan dilepas karena bisa hilang. Tetapi ternyata kakek ini termasuk yang paling sehat, tidak pernah sakit berat kecuali hanya pilek ringan (semua juga pasti kena pilek). Dan termasuk yang paling semangat ketika melakukan manasik, yang lebih muda dari dia ada yang pingsan, ada yang kelelahan bahkan kakek ini kuat naik gunung Jabal Rahmah sampai puncaj dengan cepat. Kami berkesimpulan bahwa kakek ini sangat ikhlas dan tidak “macam-macam”, benar-benar niatnya untuk ibadah dan dimudahkan oleh Allah.
Di kafilah haji kami juga ada seorang tua yang sudah terkena stroke, sehingga selama haji harus dibawa menggunakan kursi roda dan harus memakai selang kateter untuk kencing. Selain itu, juga sudah agak tidak nyambung ketika berbicara. Ia diurus oleh anaknya yang sangat berbakti kepada ayahnya. Anaknya mengaku bahwa, selama haji ayahnya bisa lebih tenang tidak sebagaimana di rumah. Sehingga proses ibadah haji lebih mudah di laksanakan (umroh murah
Cerita nyata seperti ini sudah banyak, mulai dari yang tadinya kakinya asam urat kambuh atau seorang nenek tua jumpo yang jalan saja harus dipapah. Ternyata ketika akan melihat dan sudah melihat ka’bah mereka kuat melakukan tawaf dan sa’i dengan total jarak berkilo-kilo dengan berdesak-desakan.
Keajaiban ini karena memang hati kaum muslimin akan selalu cenderung kepada ka’bah. Ini adalah doa yang dipanjatkan oleh nabi Ibrahim alaihissalam. Beliau berdoa,
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Ibrahim: 37).
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menafsirkan,
وافترض الله حج هذا البيت الذي أسكن به ذرية إبراهيم وجعل فيه سرا عجيبا جاذبا للقلوب، فهي تحجه ولا تقضي منه وطرا على الدوام، بل كلما أكثر العبد التردد إليه ازداد شوقه وعظم ولعه وتوقه
“Allah mewajibkan haji ke baitullah di mana Allah menempatkan anak keturuan nabi Ibrahim dan Alah menjadikannya suatu rahasia mengagumkan, memikat di hati. Yaitu orang berhaji (ke ka’bah) dan tidak ditunaikan terus menerus. Bahkan setiap kali seorang hamba pergi bolak-balik ke ka’bah maka semakn bertambah kerinduannya, semakin besar kecintaannya dan kerinduannya. “[1]
Dalam kitab At-tafsir Al-Muyassar,
ربنا إنني فعلت ذلك بأمرك; لكي يؤدوا الصلاة بحدودها، فاجعل قلوب بعض خلقك تَنزع إليهم وتحنُّ
“(nabi Ibrahim berkata) Wahai Rabb sesungguhnya saya melakukan ini karena perintah-Mu, agar mereka menunaikan shalat sesuai dengan tuntunan-Mu, jadikan hati sebagian mahkluk-Mu agar cenderung kepada ka’bah/Mekkah dan mencintainya.”[2]
Demikianlah, ka’bah dijadikan oleh Allah menjadi tumpuan hati kaum muslimin. Hati manusia cenderung ke ka’bah dan jika sudah ke sana, maka hatinya selalu akan bertekad. Saya akan kembali lagi secepat mungkin ke ka’bah.
Fairuz Abadi rahimahullah membawakan tafsir Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu,
{فاجعل أفئدة من الناس} قلوب بعض الناس {تهوي إليهم} تشتاق وتنزع إليهم كل سنة
“-maka jadikanlah hati sebagian manusia-,yaitu hati sebagian manusia, -cenderung kepada mereka- yaitu rindu dan menginginkan (pergi ke ka’bah/Mekkah) setiap tahun”[3]
Kisah yang menyemangati anda
Kami menceritakan kisah-kisah nyata ini agar bisa menyemangati para jamaah haji yang akan berangkat. Mungkin ada yang mencemaskan kesehatannya. Khawatir nanti kalau-kalau penyakitnya kumat ketika ibadah haji, misalnya asam urat kambuh, penyakit maag kambuh. Maka hal ini tidak perlu terlalu di khawatirkan, tetap optimis dan berdoa Allah memberikan kemudahan ketika melakukan ibadah haji. Tetap berdoa agar penyakit tidak kambuh atau bisa menghalangi ibadah haji.
Semoga kaum muslimin baik yang sehata atau sedang di uji dengan penyakit bisa dimudahkan untuk pergi menunaikan ibadah haji dan bisa melaksanakan manasik dan umrah dengan mudah dan tanpa halangan dengan kembali ke tanah air dengan pahala haji dan umrah yang mabrur. Amin.
Semoga Allah memudahkan setiap muslim untuk mengunjungi rumah Allah.
dikutip dari buku “Sehat dan Mabrur saat Ibadah Haji dan Umrah”   program Kesehatan Muslim.

Sumber:http://www.mihrabhajiumroh.com/2/ARTIKEL/5/KEAJAIBAN-UMROH-DAN-HAJI

Selasa, 15 Maret 2016

Syarat Naik Haji Dan Umroh Harus Di Vaksinasi Dulu


  Syarat Naik Haji Dan Umroh Harus Di Vaksinasi Dulu



Untuk meningkatkan kekebalan tubuh, vaksinasi mungkin lekat pada bayi dan balita. Namun, imuniasasi atau memasukkan kuman yang dilemahkan ke dalam tubuh agar penerimanya membangun kekebalan tubuh juga diperlukan pada mereka yang sudah dewasa.
Vaksinasi yang disyaratkan oleh Pemerintah Kerajaan Arab Saudi ketika akan naik haji atau umroh adalah vaksin meningitis. Mengapa vaksinasi harus dilakukan saat umroh dan haji? Karena Arab Saudi merupakan salah satu tempat endemik bagi penyebaran virus penyebab penyakit meningitis. Peringatan dari WHO, Arab Saudi memang sudah dinyatakan sebagai negara endemik virus meningitis. Virus meningitis ini dapat menyebabkan kematian seseorang.
Meningitis adalah penyakit infeksi menular yang menyerang selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penyakit ini kalau tidak diobati dengan baik bisa berakibat fatal yaitu kematian, kalau pun diobati ada kemungkinan sembuh tapi bisa menyebabkan kecacatan. Kebanyakan kasus meningitis disebabkan oleh mikroorganisme, seperti virus, bakteri, atau jamur Meningococcus  yang menyebar dalam darah ke cairan otak. Penyebaran terjadi melalui udara. Dari udara kemudian masuk ke dalam tenggorokan, lalu ke darah dan bisa mencapai otak sehingga mengakibatkan radang selaput otak dikarenakan kerusakan pada kendali gerak dan pikiran.
Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mencegah meningitis akibat meningokokus adalah melalui vaksinasi meningitis.  Belakangan diketahui vaksinasi ini tidak hanya dilakukan untuk mencegah penularan penyakit meningitis. Tapi juga pada sejumlah penyakit lain seperti tetanus, tuberkulosis, hepatitis, HIV/AIDS, hingga malaria. Vaksin ini biasanya diberikan pada wisatawan yang akan bepergian ke negara lain terutama ke daerah endemik (antara lain Arab Saudi, Afrika, Amerika Utara, Amerika Latin, dan Selandia Baru), personil militer dan jamaah haji atau umroh. Belum ditemukan kasus meningitis yang terjadi sendiri di wilayah Indonesia.
Suntik Vaksinasi Meningitis dan memiliki buku kuning adalah wajib bagi calon jamaah umroh atau jamaah haji sebagai persyaratan pembuatan visa di kedutaan. Suntik vaksin Meningitis dilakukan sekurang kurangnya dua minggu sebelum jamaah melakukan perjalanan umroh. Tujuan suntik vaksin Meningitis adalah untuk melindungi jamaah dari penularan penyakit radang selaput otak/ meningits selama 3 tahun.