Memang luar biasa ! kekuatan ibadah dan ruhiyah bisa mengalahkan segalanya. Kelezatan bermunajat dan kenikmatan berdoa kepada Allah bisa melupakan segala kegundahan dan penat dari aktifitas dunia yang fana. Begitu juga dengan penyakit dan rasa sakit di badan, bisa hilang dan tidak terasa sama sekali dengan ibadah kepada Allah Ta’ala.
Begitu juga selama ibadah haji dan umrah, betapa banyak kisah-kisah nyata dan kita bisa jumpai disetiap orang yang sudah menunaikan ibadah haji. isnyaAllah dan pasti mereka ada cerita nyata yang mereka lihat langsung bahkan mereka alami, mengenai keajaiban terkait dengan kesehatan dan penyakit. umroh murah.com)
Berikut beberapa kisah tersebut:
Kisah nyata, ketika seorang yang akan menunaikan haji, berangkat dalam keadaan sakit, tetapi ia tetap memaksakan dirinya, di pesawat tiga penumpang terpaksa merelakan kursinya agar si sakit bisa berbaring karena tidak kuat duduk, maka tiga penumpang tersebut duduk di bawah. Sepertinya penyakitnya berat. Akan tetapi apa yang terjadi ketika sampai di kota Mekkah mukarramah. Ia mulai terlihat sehat dan yang uniknya ketika sampai dan melihat kabah, ia sepertinya tidak pernah sakit dan langsung tawaf serta sa’i berjalan dan berlari-lari kecil.
kisah yang kami alami sendiri yaitu di kafilah Haji kami ketika itu ada seorang kakek yang sudah sangat sepuh, badannya sudah bongkok dan kadang sering ling-lung. Kita mengambil kesimpulan kalau kakek ii harus benar-benar dijaga kesehatannya dan jangan sampai sendiri dan dilepas karena bisa hilang. Tetapi ternyata kakek ini termasuk yang paling sehat, tidak pernah sakit berat kecuali hanya pilek ringan (semua juga pasti kena pilek). Dan termasuk yang paling semangat ketika melakukan manasik, yang lebih muda dari dia ada yang pingsan, ada yang kelelahan bahkan kakek ini kuat naik gunung Jabal Rahmah sampai puncaj dengan cepat. Kami berkesimpulan bahwa kakek ini sangat ikhlas dan tidak “macam-macam”, benar-benar niatnya untuk ibadah dan dimudahkan oleh Allah.
Di kafilah haji kami juga ada seorang tua yang sudah terkena stroke, sehingga selama haji harus dibawa menggunakan kursi roda dan harus memakai selang kateter untuk kencing. Selain itu, juga sudah agak tidak nyambung ketika berbicara. Ia diurus oleh anaknya yang sangat berbakti kepada ayahnya. Anaknya mengaku bahwa, selama haji ayahnya bisa lebih tenang tidak sebagaimana di rumah. Sehingga proses ibadah haji lebih mudah di laksanakan (umroh murah
Cerita nyata seperti ini sudah banyak, mulai dari yang tadinya kakinya asam urat kambuh atau seorang nenek tua jumpo yang jalan saja harus dipapah. Ternyata ketika akan melihat dan sudah melihat ka’bah mereka kuat melakukan tawaf dan sa’i dengan total jarak berkilo-kilo dengan berdesak-desakan.
kisah yang kami alami sendiri yaitu di kafilah Haji kami ketika itu ada seorang kakek yang sudah sangat sepuh, badannya sudah bongkok dan kadang sering ling-lung. Kita mengambil kesimpulan kalau kakek ii harus benar-benar dijaga kesehatannya dan jangan sampai sendiri dan dilepas karena bisa hilang. Tetapi ternyata kakek ini termasuk yang paling sehat, tidak pernah sakit berat kecuali hanya pilek ringan (semua juga pasti kena pilek). Dan termasuk yang paling semangat ketika melakukan manasik, yang lebih muda dari dia ada yang pingsan, ada yang kelelahan bahkan kakek ini kuat naik gunung Jabal Rahmah sampai puncaj dengan cepat. Kami berkesimpulan bahwa kakek ini sangat ikhlas dan tidak “macam-macam”, benar-benar niatnya untuk ibadah dan dimudahkan oleh Allah.
Di kafilah haji kami juga ada seorang tua yang sudah terkena stroke, sehingga selama haji harus dibawa menggunakan kursi roda dan harus memakai selang kateter untuk kencing. Selain itu, juga sudah agak tidak nyambung ketika berbicara. Ia diurus oleh anaknya yang sangat berbakti kepada ayahnya. Anaknya mengaku bahwa, selama haji ayahnya bisa lebih tenang tidak sebagaimana di rumah. Sehingga proses ibadah haji lebih mudah di laksanakan (umroh murah
Cerita nyata seperti ini sudah banyak, mulai dari yang tadinya kakinya asam urat kambuh atau seorang nenek tua jumpo yang jalan saja harus dipapah. Ternyata ketika akan melihat dan sudah melihat ka’bah mereka kuat melakukan tawaf dan sa’i dengan total jarak berkilo-kilo dengan berdesak-desakan.
Keajaiban ini karena memang hati kaum muslimin akan selalu cenderung kepada ka’bah. Ini adalah doa yang dipanjatkan oleh nabi Ibrahim alaihissalam. Beliau berdoa,
رَبَّنَا إِنِّي أَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِي بِوَادٍ غَيْرِ ذِي زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِ رَبَّنَا لِيُقِيمُوا الصَّلَاةَ فَاجْعَلْ أَفْئِدَةً مِنَ النَّاسِ تَهْوِي إِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِنَ الثَّمَرَاتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُونَ
“Ya Rabb kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Rabb kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (Ibrahim: 37).
Syaikh Abdurrahman As-Sa’di rahimahullah menafsirkan,
وافترض الله حج هذا البيت الذي أسكن به ذرية إبراهيم وجعل فيه سرا عجيبا جاذبا للقلوب، فهي تحجه ولا تقضي منه وطرا على الدوام، بل كلما أكثر العبد التردد إليه ازداد شوقه وعظم ولعه وتوقه
“Allah mewajibkan haji ke baitullah di mana Allah menempatkan anak keturuan nabi Ibrahim dan Alah menjadikannya suatu rahasia mengagumkan, memikat di hati. Yaitu orang berhaji (ke ka’bah) dan tidak ditunaikan terus menerus. Bahkan setiap kali seorang hamba pergi bolak-balik ke ka’bah maka semakn bertambah kerinduannya, semakin besar kecintaannya dan kerinduannya. “[1]
Dalam kitab At-tafsir Al-Muyassar,
ربنا إنني فعلت ذلك بأمرك; لكي يؤدوا الصلاة بحدودها، فاجعل قلوب بعض خلقك تَنزع إليهم وتحنُّ
“(nabi Ibrahim berkata) Wahai Rabb sesungguhnya saya melakukan ini karena perintah-Mu, agar mereka menunaikan shalat sesuai dengan tuntunan-Mu, jadikan hati sebagian mahkluk-Mu agar cenderung kepada ka’bah/Mekkah dan mencintainya.”[2]
Demikianlah, ka’bah dijadikan oleh Allah menjadi tumpuan hati kaum muslimin. Hati manusia cenderung ke ka’bah dan jika sudah ke sana, maka hatinya selalu akan bertekad. Saya akan kembali lagi secepat mungkin ke ka’bah.
Fairuz Abadi rahimahullah membawakan tafsir Ibnu Abbas radhiallahu ‘anhu,
{فاجعل أفئدة من الناس} قلوب بعض الناس {تهوي إليهم} تشتاق وتنزع إليهم كل سنة
“-maka jadikanlah hati sebagian manusia-,yaitu hati sebagian manusia, -cenderung kepada mereka- yaitu rindu dan menginginkan (pergi ke ka’bah/Mekkah) setiap tahun”[3]
Kisah yang menyemangati anda
Kami menceritakan kisah-kisah nyata ini agar bisa menyemangati para jamaah haji yang akan berangkat. Mungkin ada yang mencemaskan kesehatannya. Khawatir nanti kalau-kalau penyakitnya kumat ketika ibadah haji, misalnya asam urat kambuh, penyakit maag kambuh. Maka hal ini tidak perlu terlalu di khawatirkan, tetap optimis dan berdoa Allah memberikan kemudahan ketika melakukan ibadah haji. Tetap berdoa agar penyakit tidak kambuh atau bisa menghalangi ibadah haji.
Semoga kaum muslimin baik yang sehata atau sedang di uji dengan penyakit bisa dimudahkan untuk pergi menunaikan ibadah haji dan bisa melaksanakan manasik dan umrah dengan mudah dan tanpa halangan dengan kembali ke tanah air dengan pahala haji dan umrah yang mabrur. Amin.
Semoga Allah memudahkan setiap muslim untuk mengunjungi rumah Allah.
dikutip dari buku “Sehat dan Mabrur saat Ibadah Haji dan Umrah” program Kesehatan Muslim.
Sumber:http://www.mihrabhajiumroh.com/2/ARTIKEL/5/KEAJAIBAN-UMROH-DAN-HAJI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar